Sabtu, 14 September 2024

Untukmu, Harimu

Tulisan ini terakhir diperbarui pada 04 Juli 2022 berupa 'draf'.
Lalu ketika aku buka, ternyata isinya kosong.

Rasanya seperti tidak ada yang ingin aku sampaikan pada diriku sendiri, termasuk hari-hariku.
Membiarkannya berlalu seperti biasa sambil terus berusaha, rasanya sudah cukup.

Tidak lupa, mensyukuri hal-hal kecil yang ada di hidup ini, termasuk bersyukur di tahun 2024 aku masih bisa mendengarkan lagu-lagu favoritku.
Semoga hari ini, esok dan seterusnya, seberat apapun masalahku, aku tetap bertahan.

Selasa, 29 September 2020

Saat Kau Tak Disampingku

Dan tanpamu, menjalani hari terasa agak berat dari biasanya.

Melewati rintangan terasa lebih sulit dari biasanya.

Namun, kesendirian meyadarkanku bahwa aku tak sanggup jauh.

Jarak dan waktu, hal yang menjadi beban untuk saat ini.

Mencoba tetap kuat walau rapuh.

Mencoba tertawa walau terluka.

Dan jika bukan kamu, tak ada yang membuatku nyaman, selain hangat pelukmu.

Senin, 21 September 2020

Gadis itu..

Berdiri digaris kehidupannya
Bertahan dalam kesendiriannya
Berharap ada seseorang yang menghampirinya dan menemaninya mengarungi hidupnya

Namun, itu tak lebih dari sekedar harapan dan angannya, karena pada nyatanya dia benar-benar sendiri.
Hebatnya, dia tetap berjalan, tetap menempuh semua jalan yang ada dihadapannya (meski sendiri).

Dan dalam kesendirian itulah dia berhasil menemukan dirinya sendiri. 
Menemukan cara untuk mencintai diri sendiri.
Memahami tentang banyak hal yang harus disyukuri dari diri sendiri.

Dan pada akhirnya, gadis itu memahami, bahwa sendiri bukan masalah sepi, tapi masalah bagaimana caramu berdamai dengan dirimu sendiri dan belajar menerima bahwa ketika semua pergi, hanya dirimu yang mengerti obat dari lukamu sendiri.

Kamis, 17 September 2020

Luka

 Pada hakikatnya, luka yang menguatkanmu.. rasa sakit yang membuatmu bangkit. 

'Pohon yang berbuah pasti dilempari batu..'

Anggap saja begitu. 

Luka yang ada dalam hatimu saat ini, adalah penentumu untuk masa depanmu nanti. Dengan adanya luka ini, menjadi seperti apakah dirimu? Pergi kearah manakah kamu? Dan menjadi pribadi yang bagaimanakah nantinya? 

Semua, hanya kamu dan caramu menghadapi luka lah yang dapat menjawabnya.

Kamu bisa saja menjadi arogan.

Tapi disisi berlawanan, kamu juga bisa menjadi orang yang rendah hati, yang paling mengerti sesama. 

Dan hanya dengan luka, kamu akan tahu bahwa obat tidaklah cukup, tapi perlu 'perawatan' agar luka itu bisa sembuh, bahkan hilang tanpa menyisakan bekas.

Kamu Kuat

 Tanpa kamu sadari, berkali-kali kamu menyerah, namun berkali-kali pula kamu kembali berjalan. Kamu menyerah pada banyak hal, tapi kamu kembali bangkit juga untuk berbagai hal. Kelihatannya memang tak mudah, tapi kenyataannya, kamu telah melakukannya (tanpa kamu sadari). Mungkin kamu putus asa, tapi pada dasarnya, semangat tak pernah padam dalam dirimu. Hanya saja, kamu yang tidak menyadari seberapa kuat dirimu. Dan lihat, bahkan sampai saat ini, dari masa tersulit pun kamu mampu menjalaninya. 

Selamat! Kamu telah menjadi kuat.

Untukmu, Harimu

Tulisan ini terakhir diperbarui pada 04 Juli 2022 berupa 'draf'. Lalu ketika aku buka, ternyata isinya kosong. Rasanya seperti tidak...